Adat istiadat Minangkabau: Adat belingkaran, pusaka berkehiliran, ayam gedang seekor selesung, ....

Iklan

Batagak Penghulu

Senin, 06 November 2017, 01.04 WIB Last Updated 2017-11-06T09:11:30Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
Batagak Penghulu | Mendirikan atau membangun penghulu secara adat yaitu dengan memperalekan atau menjamu anak negeri dengan menyembelih kerbau dengan persediaan beras seratus gantang. Sebagai kata adat: Kuah dikacau, daging dilapah. Dan tidak boleh dengan ternak lain seperti sapi atau kambing walaupun harganya berlipat ganda dari seekor kerbau. Dan lebih meriahnya lengkap dengan adat upacaranya, bunyi-bunyiannya, seperti gedang dan terompong, tabuh dan nobat, tertegak panji dan merawal, serta diiringi letusan bedil dan setinggar.

Batagak Penghulu. sumber: http://sumbarminang.blogspot.co.id
Dizaman sekarang peralatan penghulu itu dibuat bersama-sama yaitu menegakkan beberapa orang penghulu sekaligus. Peralatan bersama dalam negeri untuk mengentengkan biaya peralatan dirumah tangga dan tambah memeriahkan. Sebab semuanya tentulah harus disesuaikan dengan masanya.

Maka semuanya itu dihasilkan oleh sepakai ninik mamak dalam selingkungan dinding, selingkung batu, kemudian selingkung aur, yang biasanya menghasilkan jinjing yang ringan, memikul yang berat, ialah orang-orang yang sepayung penghulu itu juga, sejak awal sampai akhirnya.

Tiap-tiap negeri di Minangkabau didiami oleh beberapa kaum yang keturunannya berasal dari seorang ibu atau sebuah perut namanya. Kepala dari tiap-tiap buah perut itulah yang bernama penghulu andika atau bergelar datuk.
Komentar

Tampilkan

Terkini

NamaLabel

+