Adat istiadat Minangkabau: Adat belingkaran, pusaka berkehiliran, ayam gedang seekor selesung, ....

Iklan

Luhak Agam

Senin, 23 Oktober 2017, 00.24 WIB Last Updated 2019-04-16T09:16:26Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
Luhak Agam memakai adat Koto Piliang dan adat Bodi Caniago. Yang memegang adat Koto Piliang dahulu pemimpinnya Datuk Bandaro Panjang berkedudukan di Biaro. Adat Bodi Caniago dahulu pemimpinnya Datuk Bandaro Kuning tempatnya di Tabek Panjang Baso.

Yang masuk adat Datuk Ketemenggungan adalah 16 koto yang terdiri dari: Sianok, Koto Gadang, Guguk, Tabek Sarojo, Sarik, Sungai Puar, Batagak, Batu Palano, Lambah, Panampung, Biaro, Balai Gurah, Kamang Bukit, Salo, Magek.


Daerah itulah yang dinamakan Ampat Angkat atau empat-empat mereka sama-sama berangkat. Disini tidak ada penghulu yang bergelar pucuk.

Selain dari 16 koto itu semuanya beradat Bodi Caniago atau Datuk Parpatih Nan Sabatang yang daerahnya adalah: Kurai, Banuhampu, Lasi, Bukit Batabuh, Kubang Putih, Koto Gadang, Ujung-Guguk, Candung, Koto Lawas, Tabek Panjang, Sungai Janih, Cingkaring, Padang Luar. Semua kebesaran dinegeri ini memakai pucuk.

Adapun batas Luhak Agam adalah: dari Lada Sula (Koto Baru) sampai kehilirnya Dusun Tinggal (Titi Padang Tarab) tempat empangan air proyek PLTA Batang Agam pada zaman sekarang


Komentar

Tampilkan

Terkini

NamaLabel

+